IPO: PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN)
Business Overview
PT Verona Indah Pictures merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang production house yang sudah memproduksi ratusan judul sinetron dan menghasilkan lebih dari ribuan episode dengan ratusan ribu jam tayang. Kegiatan usaha perseroan meliputi Aktivitas Produksi, Distribusi dan Pascaproduksi Film,Video dan Program Televisi.
Company Shareholders
Dengan terjualnya seluruh Saham yang ditawarkan perseroan dalam penawaran umum ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana adalah sebagai berikut:
Source: Company, Sharken
Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham dalam Penawaran Umum ini telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru, maka proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:
Source: Company, Sharken
Rencana Penggunaan Dana IPO
- Sekitar 7,33% atau Rp 16,03 miliar (potensi dana maksimal) akan digunakan untuk Akuisisi properti berupa tanah dan bangunan dengan luas tanah sebesar 160 m2 dan luas bangunan sebesar 1.060 m2 yang berlokasi di Graha Arteri Mas, Jakarta Barat (Status tanah milik Pie Titin Suryani).
- Sekitar 92,67% atau Rp 202,7 miliar (potensi dana maksimal) akan digunakan untuk Modal kerja Perseroan, meliputi naum tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan produksi dan /atau akuisisi film/sinetron/serial digital dan kegiatan pemasarannya, serta pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan.
Kebijakan Dividen
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2025 dan seterusnya, Perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan dengan mengacu pada UUPT serta peraturan perundang-undangan Pasar Modal yang berlaku dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.
Keunggulan Kompetitif
Perseroan dan Entitas Anak memiliki keunggulan kompetitif sebagai berikut:
- Pengalaman dan Reputasi
Perseroan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam industri ini dan membangun reputasi yang baik. Mereka telah bekerja dengan berbagai klien terkemuka dan telah menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi. Reputasi yang baik membantu menarik klien baru dan mempertahankan klien yang ada. - Tim Profesional dan Kreatif
Perseroan memiliki tim profesional yang terdiri dari individu-individu berbakat dan berpengalaman di bidang produksi konten. Mereka memiliki kemampuan kreatif yang tinggi dan dapat menghasilkan ide-ide inovatif untuk produkproduknya. - Kualitas Produksi yang Tinggi
Perseroan sangat fokus pada kualitas produksi yang tinggi. Mereka menggunakan peralatan dan teknologi terbaru, serta memberikan perhatian terhadap setiap detail dalam proses produksi, mulai dari penulisan skrip hingga penyuntingan akhir. Hasilnya adalah karya-karya berkualitas tinggi yang memenuhi standar industri. - Jaringan Luas
Perseroan memiliki jaringan yang luas dalam industri ini, termasuk hubungan dengan klien, talenta, penyedia layanan, dan mitra strategis lainnya. Jaringan ini membantu mereka dalam mendapatkan akses ke peluang bisnis baru, sumber daya yang dibutuhkan, dan kolaborasi yang menguntungkan. - Kemampuan untuk Menangani Proyek yang Beragam
Perseroan memiliki kemampuan untuk menangani proyek-proyek yang beragam, yaitu sinetron dan FTV untuk televisi, maupun mini series untuk OTT. Di tahun 2024, Perseroan juga akan merambah ke film layar lebar.
Keunggulan-keunggulan ini membantu Perseroan untuk tetap bersaing dan menjadi pilihan utama bagi klien yang mencari jasa production house. Dengan kombinasi pengalaman, kualitas produksi, dan tim yang berkualitas, Perseroan dapat memberikan layanan yang memenuhi harapan klien dan membedakan dirinya dari kompetitor di industri ini.
Strategi Usaha
Perseroan memiliki beberapa strategi usaha yang diimplementasikan untuk meraih kesuksesan dan tetap bersaing di industri production house, antara lain:
- Fokus pada Kualitas Produksi
- Inovasi dan Kreativitas
- Kolaborasi dengan Klien dan Mitra Strategis
- Pemasaran dan Branding yang Efektif
- Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, Perseroan dapat meningkatkan daya saing mereka di industri production house dan meraih kesuksesan jangka panjang.
Persaingan Usaha
Perseroan bersaing dengan rumah produksi lain yang juga ikut memproduksi film untuk ditayangkan di bioskop. Adapun nama-nama yang menjadi persaingan dalam usaha Perseroan terdiri dari beberapa perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik seperti PT MD Pictures Tbk (FILM) dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM). Selain itu terdapat juga beberapa rumah produksi lainnya Falcon Pictures, Rapi Films dan Soraya Intercine.
Prospek Usaha
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mengalami sedikit perlambatan menjadi 5,05%, sedikit lebih rendah dari tahun 2022 yang mencapai 5,31%. Namun, pernyataan KemenkeuWamenkeu Suahasil Nazara yang dipublikasikan di website kemenkeu.go.id pada tahun 2023, Indonesia masih memiliki peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada tahun 2024.
Konsumsi masyarakat, yang berkontribusi secara signifikan terhadap produk domestik bruto Indonesia, merupakan faktor penting dalam mencapai angka pertumbuhan tersebut. Menurut Wamenkeu, potensi konsumsi tahun 2024 masih dapat dilihat dari gerak ekonomi masyarakat dan gerak ekonomi rumah tangga, terutama tahun 2024 juga merupakan tahun politik dengan diadakannya Pemilihan Umum (“Pemilu”) serentak untuk pemilihan presiden, legislatif, dan kepala daerah di seluruh Indonesia.
Selain itu, Wakil Menteri Keuangan mengharapkan penyelenggaraan Pemilu dapat meningkatkan keyakinan investor, mendorong angka investasi. Potensi berikutnya adalah mempertahankan inflasi Indonesia yang relatif rendah di bawah 3%, yang akan menjadi sumber utama untuk menjaga stabilitas harga secara keseluruhan dan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat akan terus meningkat dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini diharapkan juga dapat menstimulus para pengusaha film untuk terus mengembangkan bisnis mereka di bidang sinetron, film televisi, dan film bioskop.
Televisi terestrial masih merupakan aspek utama dalam kehidupan masyarakat. Sebagai salah satu media masa utama, televisi terestrial sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menilai dan mempelajari banyak hal tentang dunia sekitarnya; Kehadiran televisi terrestrial dapat mengubah cara pandang, nilai, atau pola hidup yang ada di masyarakat. Selain itu, televisi terestrial juga menjadi alat hiburan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Menurut statistik, saat ini lebih dari 90% masyarakat Indonesia yang berusia di atas 10 tahun menonton televisi terestrial. Di akhir tahun 2022, pemerintah sempat menerapkan digitalisasi siaran televisi terestrial Indonesia secara nasional. Saat itu jumlah penonton televisi terestrial sempat turun. Namun menurut Nielsen Indonesia, jumlah penonton televisi terestrial berangsur pulih menuju ke sebelum penerapan digitalisasi.
Salah satu program unggulan di stasiun televisi terestrial di Indonesia adalah sinema elektronik (“Sinetron”). Sinetron ini sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Selama dua dekade terakhir, program sinetron telah merajai penayangan di prime time di berbagai stasiun televisi papan atas di Indonesia. Prime time mengambil waktu setiap hari antara jam 18.00 s/d 22.00. Stasiun televisi besar seperti RCTI, SCTV, MNCTV, ANTV, Indosiar, semuanya mengandalkan sinetron sebagai program utamanya. Porsi terbesar iklan yang diperoleh berasal dari sinetron tersebut.
Selain televisi terestrial, televisi saat ini juga mulai dipenuhi oleh layanan Over The Top (“OTT”), yang berjalan melalui layanan internet. Contoh OTT yang ada di Indonesia adalah Netflix, WeTV, Video, Viu, dan Disney+,. Layanan ini juga terus berkembang di tengah berkembangnya penggunaan internet di masyarakat Indonesia.
Selain kedua hal itu, penonton film bioskop di Indonesia juga terus berkembang. Dari data yang didapat oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2021-2023 Industri film mengalami pemulihan setelah pandemi covid-19. Jumlah penonton film di bioskop mencapai 55 juta pada tahun 2023, jauh di atas 24 juta pada tahun 2022. Itu bahkan melampaui jumlah penonton tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19 sebanyak 51 juta. Di tahun mendatang, diperkirakan 60 juta orang akan menonton film di bioskop Indonesia.
Sejak awal berdirinya, Perseroan bergerak di bidang pembuatan sinetron untuk stasiun televisi terestrial, dengan rating yang sangat baik. Beberapa tahun lalu, Perseroan juga telah mulai memasuki pasar layanan OTT dengan menayangkan beberapa mini seri. Dengan pengalaman yang cukup, maka pada tahun ini Perseroan juga akan mulai memasuki pembuatan film bioskop Indonesia yang terus berkembang di masyarakat Indonesia.
Faktor Risiko
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Risiko-risiko yang diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan serta faktor risiko usaha dan risiko umum disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja Perseroan.
Risiko Utama yang berpengaruh Signifikan
- Risiko Kualitas Produksi
Proses produksi suatu konten sinetron atau film dilakukan setelah proses pra produksi yang meliputi perencanaan dan persiapan, seperti casting pemain, pemilihan dan pengkondisian lokasi shooting, persiapan peralatan shooting, pemilihan kru produksi, dan perencanaan jadwal produksi yang optimal. Ketidakmampuan Perseroan dalam menjaga proses pra produksi tersebut dengan optimal dapat membuat kualitas produksi yang dihasilkan tidak mencapai standar kualitas yang diharapkan oleh internal (tim quality assurance) maupun klien atau pasar. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan reputasi dan kesempatan mendapatkan keuntungan.
Risiko Usaha yang Bersifat Materil Lainnya
- Risiko Ketersediaan Proyek
- Risiko Ketergantungan terhadap Pelanggan Utama
- Risiko Keuangan
- Risiko Hukum
- Risiko Perubahan Teknologi
- Risiko Kompetitif
- Risiko Penagihan dari Pelanggan
- Risiko Merek Dagang dan Asuransi untuk Aset Film
- Risiko Kurangnya Pengalaman dalam Produksi Film
- Risiko Fluktuasi Potensial Pendapatan akibat Penurunan Penonton atau Popularitas Sinetron yang Ada.
Risiko Umum
- Risiko Kondisi Perekonomian Secara Makro atau Global
- Risiko Bencana Alam dan Kejadian Di Luar Kendali Perseroan
- Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah
- Risiko Kepatuhan atas Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
- Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum
- Risiko Mata Uang (perusahaan memiliki investasi obligasi yang didenominasikan dalam Dolar AS)
Risiko Bagi Investor
- Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana ini
- Risiko Fluktuasi Harga Saham Perseroan
- Risiko Pembagian Dividen
Ikhtisar Data Keuangan
Laporan Posisi Keuangan
Source: Company, Sharken
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Source: Company, Sharken
Rasio-Rasio Keuangan
Source: Company, Sharken
Valuasi
Lembar saham yang ditawarkan dan Potensi Pendanaan
Harga per lembar saham yang ditawarkan: Rp 190 – Rp 195
Potensi minimal pendanaan yang didapat: Rp 213.113.500.000
Potensi maksimal pendanaan yang didapat: Rp 218.721.750.000
Price to Sales (P/S)
Lembar Saham Beredar: 4.765.525.000
Potensi minimal market cap: Rp 905.449.750.000
Potensi maksimal market cap: Rp 929.277.375.000
Penjualan FY23: Rp 247.549.993.320
P/S : 3,66 – 3,75
Price to Earnings (P/E)
Laba Bersih FY23: Rp 27.324.184.999
Dividen: Rp –
Lembar Saham Beredar: 4.765.525.000
Laba per Saham: 5,73
P/E : 33,14 – 34,01
Price to Book value (PBV)
Ekuitas 2023: Rp 303.530.843.311
Potensi minimal pendanaan yang didapat: Rp 213.113.500.00
Potensi maksimal pendanaan yang didapat: Rp 218.721.750.000
Lembar Saham Beredar: 4.765.525.000
PBV : 1,75 – 1,78
Underwriter & Jadwal Sementara
Perusahaan menunjukan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, selama 5 tahun terakhir saham IPO yang dibawah penjamin emisi PT UOB Kay Hian Sekuritas cenderung beragam pada hari pertama listing.
Berikut Jadwal Sementara IPO VERN:
Masa Penawaran Awal : 18 – 25 September 2024
Tanggal Efektif : 30 September 2024
Masa Penawaran Umum : 2 – 4 Oktober 2024
Penjatahan : 4 Oktober 2024
Distribusi Saham : 7 Oktober 2024
Pencatatan di BEI : 8 Oktober 2024
Berikut Jadwal Perdagangan Waran Seri 1:
Awal Perdagangan Waran Seri 1 : 18 – 25 September 2024
Akhir Perdagangan Waran Seri 1 :
– Pasar Reguler dan Nego : 3 Oktober 2025
– Pasar Tunai : 7 Oktober 2025
Pelaksanaan Waran Seri 1 : 8 April – 8 Oktober 2025
Akhir Masa Berlaku Waran Seri 1 : 8 Oktober 2025
Bagaimana menurut kalian potensinya ?